Langsung ke konten utama

oxamniquine

Oxamniquine adalah obat penting di negara berkembang, digunakan dalam pengobatan schistosomiasis (bilharzia). Setelah malaria, penyakit ini adalah penyakit parasit yang paling endemik di dunia, mempengaruhi 200 juta orang yang memiliki estrogen, dan bertanggung jawab atas hampir 500.000 kematian setiap tahunnya. Infeksi kencing bisa menyebabkan kanker kandung kemih, sementara infeksi usus bisa mengakibatkan kerusakan hati. Penyakit ini disebabkan oleh cacing pipih kecil yang disebut schistosomes, yang dikontrak dengan berenang atau mengarungi air yang terinfeksi. Parasit dapat dengan cepat menembus kulit manusia dalam bentuk larva, dan begitu mereka berada dalam suplai darah, larva berkembang menjadi cacing dewasa. Betina kemudian menghasilkan telur yang menjadi terjebak inorgans dan jaringan, menyebabkan radang dan penyakit yang melemahkan panjang yang bisa bertahan hingga 20 tahun. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa berakibat fatal. Ada tiga spesies patogen parasit-Schistosoma mansoni, S. haematobium dan S. japonicum.

Pada awal 1960-an, satu-satunya obat yang tersedia adalah struktur trisiklik lucanthone (Gambar CS4.1) 'dan antimikroba seperti stiboktat (Gambar CS4.2). Namun, keduanya stiboktat dan lucanthone memiliki kekurangan serius sebagai terapi. Stibocaptate secara oral tidak aktif, sementara kedua obat memerlukan rejimen dosis yang sering dan menghasilkan efek samping yang toksik. Misalnya, lucanthone harus diberikan 3-5 kali per hari, dan bisa menyebabkan mual dan muntah. Lebih serius lagi, hal itu bisa berakibat pada efek toksik yang parah pada jantung dan sistem saraf pusat. Akhirnya, ini tidak efektif melawan ketiga strain patho-genic

Pada tahun 1964, Pfizer memprakarsai sebuah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan agen aktif dan tidak beracun secara aktif yang akan efektif sebagai satu dosis terhadap ketiga strain patogenik, dan yang terjangkau bagi pasien di negara-negara berkembang. Penelitian ini akhirnya mengarah pada penemuan oxamniquine (Gambar CS4.1), yang memenuhi semua kecuali satu dari tujuan tersebut

identifikasi farmakofor oxamniquine



pertanyaan 
1. Lucanthone harus diberikan 3-5 kali per hari, dan bisa menyebabkan mual dan muntah. Lebih serius lagi, hal itu bisa berakibat pada efek toksik yang parah pada jantung dan sistem saraf pusat. apakah stiboktat menimbullkan efek yang sama dengan lucanthone?
2. Dari struktur kimia oxamniquine  diatas, bagian struktur yang mana dapat berikatan dengan reseptor?
3. Dari struktur kimia lucanthone diatas, bagian struktur yang mana dapat berikatan dengan reseptor?

4. dari struktur lucanthone bagian mana yang memiliki ikatan van der waals?
5. dari struktur oxamniquine diatas bagian OH-nya memiiki ikatan?
6. dari struktur oxamniquine diatas senyawa fenolnya akan berikatan dengaan reseptor?
7. dari struktur oxamniquine diatas ikatan nitrogennya bersifat ionic, apakah ikatan nitrogen diatas bersibat sebagai HBA juga?
8. jika ikatan nitrogen bisa membentuk ikatan ionic dan HBA maka bagaimana ikatan reseptornya?

Komentar

  1. Hai silvi saya akan mencoba menjawab pertanyaan no4. ikatan van der waal pada struktur lucanthone itu terjadi pada cincin aromatiknya.

    BalasHapus
  2. 5. OH pada oxamniquine dapat bertindak sebagai HBA maupun HBD sehinga ikatan dengan reseptor bersifat pleksibel tidak bersifat rigit

    BalasHapus
  3. no 8.
    Ikatan atom nitrogen bersifat fleksible artinya dapat mengikat banyak reseptor.

    BalasHapus
  4. 2. Struktur kimia yang dapat mengikat reseptor pada oxamniquine adalah ikatan fenolik,ikatan nitrogen.

    BalasHapus
  5. 4. dari struktur lucanthone yang memiliki ikatan van der waals adalah cincin aromatiknya

    BalasHapus
  6. 2. pada gugus OH, dan ikatan nitrogen.

    BalasHapus
  7. ikatan nitrogen bisa bersifat HBA karena bisa menerima atom hidrogen

    BalasHapus
  8. lucanthone bagian struktur yang mengikat reseptor adaah, cincin aromatik, ikatan nitrogen, ikatan S

    BalasHapus
  9. saya akan menjawab pertanyaan no 2, yang akan berikatan dengan reseptor adalah gugus OH dan ikatan nitrogen

    BalasHapus
  10. cara menentukan HBD HBA dan ikatan van der walls adalah dengan mengamati struktur dari oxamniquine itu sendiri,

    BalasHapus
  11. saya juga akan menjawab pertanyaan nomor empat, biasanya terjadi pada cincin aromatiknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan rizki bahwa iktan van der walls pd struktur licanthone ada pd cincin aromatiknya

      Hapus
  12. saya akan mencoba menjawab soal no. 5
    gugus OH bertindak sebagai HBA maupun HBD dan dapat berikatan dengan reseptor anionik (-) dan reseptor yang kekurangan muatan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGENAL EFEK SAMPING OBAT PROPHYLTHIOURASI (PTU)

sebelum membahas mengenai efek samping dari prophythiourasil kita harus mengenal mengenai efek samping itu sendiri apa sih?? Efek samping adalah setiap efek yang tidak dikehendaki dan merugikan atau membahayakan pasien ( adverse reaction  ) dari suatu pengobatan. Efek samping yang berat jarang ditemukan, meskipun efek-efek toksik yang berbahaya sering terjadi pada penggunaan beberapa golongan obat. efek samping dari suatu obat tidak mungkin dihindari/dihilangkan sama sekali, tetapi dapat ditekan atau dicegah seminimal mungkin. Mekanisme reaksi efek samping obat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu reaksi  intrinsic  (reaksi yang bisa diprediksi) dan reaksi  idiosyncratic  (reaksi yang tidak bisa diprediksi); 1.      intrinsic a. efek farmakologi yang berlebihan b.  penghentian obat c. efek samping yang tidak berupa efek farmakologi utamma 2.       idiosyncratic reaksi karena faktor genetik Berikut ini beberapa pengelompokan efek samping obat yang lain: T

farmakofor

  Farmakofor adalah susunan 3D dari atom dalam molekul obat yang memungkinkan untuk berikatan dengan reseptor yang diinginkan dan bertanggung jawab dengan respon biologis karena terikat dengan reseptor yang dikehendaki. Untuk menentukan suatu obat baru itu dapat ditentukan dengan cara 1.     Dari etno botani Secara komputerisasi Beberapa contoh hubungan antara struktur dan aktivitas obat Dari struktur diatas kita dapat mengidentifikasi jenis iikatan farmakofor, pada gambar diatas jenis ikatan farmakofor pada Struktur III (gambar 13.31) kelompok fenol dapat bertindak sebagai donor (HBD) atau akseptor hidrogen  (HBA) aromatik Cincin dapat berpartisipasi dalam interaksi van der Waals amina dapat bertindak sebagai akseptor ikatan hidrogen atau sebagai pusat ionik jika diprotonasi hydrogen bond donor (HBD) mendonorkan pasangan elektron bebas hydrogen bond acceptor (HBA) adalas suatu pasangan elektron bebas darii reseptor untuk menerima ikatan hidrogen

identifikasi farmakofor difenhidramin

C 17 H 21 NO farmakofor untuk difenhidramin adalah difenhidramin memiliki dua cincin aromatik , pada cincin aromatiknya terjadi gaya van der waals, kemudian pada ikatan oksigen, pada ikatan oksigen ini terjadi pengikatan hidrogen atau disebut juga hydrogen bond acceptor pada ikatan nitrogen itu terjadi ikatan ionic karena nitrogen memiliki pasangan elektron bebas yang dapaat mengikat hidrogen yang bermuatan positif dan sedangkan nitrogen bermuatan negatif, antara muatan positif dan negtif akan saling tarik menarik yang mengakibatkan terbentuknya ikatan ionik